Di balik kondisi sosial dan politik yang sering kali sulit, masakan Afghanistan tetap merupakan aspek penting dari identitasnya dan menjadi cerminan dari kekayaan budaya dan tradisi kuliner yang dimiliki.
Salah satu hidangan khas gunung388 yang terkenal adalah Kabuli Pulao, yang merupakan hidangan nasi yang diisi dengan daging domba, kismis, dan wortel, serta ditaburi dengan almond panggang. Hidangan ini sering disajikan pada acara-acara istimewa dan menjadi salah satu simbol masakan tradisional Afghanistan.
Hidangan lain yang populer di Afghanistan adalah Mantu, yakni dumpling yang diisi dengan daging cincang dan bawang, kemudian disajikan dengan saus tomat, kacang arab, dan yoghurt. Mantu biasanya disajikan sebagai hidangan pembuka atau makanan ringan yang lezat.
Kebab juga merupakan bagian integral dari masakan Afghanistan, dengan Kebab-e-Murgh (kacang kaki ayam), Kebab-e-Gosht (kacang kaki daging), dan Chapli Kebab (kacang kaki daging giling) menjadi favorit di kalangan penduduk setempat. Kebab sering disajikan dengan nasi, roti, dan salad segar.
Roti, terutama Naan, juga merupakan bagian tak terpisahkan dari makanan sehari-hari di Afghanistan. Naan adalah roti yang disajikan hangat dan sering dijadikan pendamping untuk hidangan-hidangan khas Afghanistan seperti Kebab dan Mantu.
Masakan Afghanistan juga dikenal dengan penggunaan rempah-rempah dan bumbu yang kaya, seperti kunyit, jintan, kardamon, dan bawang merah yang memberikan cita rasa unik pada hidangannya. Teh hijau dan Chai (teh hitam) adalah minuman yang sering disajikan sebagai penutup dari hidangan makan.